Selasa, 25 September 2018

Teknologi RFID pada e-Toll card

Pembayaran e-Toll Mudahkah?? Begini Diagram Alir nya..
Oleh : Noni Anggraeni

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin melaju pesat. Hampir semua lini kehidupan manusia terkena dampak dari adanya kemajuan teknologi ini. Salah satunya adalah semakin mudahnya proses pembayaran TOL dengan menggunakan E-Toll.

Kenapa demikian?

Semakin berkembangnya zaman, penggunaan kendaran baik pribadi maupun umum meningkat dengan pesat. Terlebih lagi dengan tingginya mobilitas masyarakat yang bergerak cepat dari satu titik menuju titik lainnya. Adanya jalan TOL yang dibangun oleh pemerintah tidaklah cukup dalam mengatasi kepadatan kendaraan yang bertumpu di titik-titik gerbang masuk maupun keluar pada pintu TOL. Hal ini dikarenakan harus antre nya kendaraan-kendaraan tersebut pada saat melakukan proses pembayaran jalan TOL.

Dilakukan secara manual yaitu adanya transaksi antara petugas dengan pemilik kendaraan cukup menyita banyak waktu. Belum lagi adanya tambahan waktu jika transaksi dilakukan tidak dengan uang pas. Petugas harus terlebih dahulu menghitung kembalian uang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

Namun dengan adanya terobosan baru dibidang teknologi, muncullah E-Toll yang sangat membantu dan memberikan kemudahan pada pemerintah dan masyarakat tentunya. Lantas, apakah E-Toll itu?

E-Toll adalah kartu elektronik yang digunakan untuk membayar biaya masuk jalan TOL di sebagian daerah Indonesia. Pengguna E-Toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar uang TOL dalam waktu 4 detik. Tentunya ini akan sangat efektif dan efisien daripada pembayaran secara manual. 

Kartu E-Toll menerapkan teknologi RFID dalam penggunaanya. Nah, RFID adalah kepanjangan dari Radio Frequency Identification yang merupakan sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia dengan tujuan untuk identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang bernama RFID tag. 


RFID menawarkan keunggulan dibandingkan dengan sistem manual atau penggunaan kode bar. Tag dapat dibaca jika lewat di dekat pembaca , bahkan jika itu ditutupi oleh obyek atau tidak terlihat . Tag dapat dibaca dalam wadah, karton , kotak atau lainnya , dan tidak seperti barcode , RFID tag dapat sekaligus dibaca ratusan id pada suatu waktu . Kode Bar hanya dapat dibaca satu per satu menggunakan perangkat saat ini .

E-Toll Card menggunakan sistem RFID yang memungkinkan transaksi dapat dilakukan dari jarak jauh (contacless). Dengan layanan ini pelanggan TOL untuk masuk ataupun keluar TOL cukup dengan menempelkan kartu pada reader contacless yang disediakan untuk melakukan transaksi. Saldo akan tersimpan pada chip kartu sehingga pada saat transaksi kartu E-Toll tidak dibutuhkan PIN atau tanda tangan yang tentunya akan menghemat waktu dan memudahkan penggunanya.

Nah berikut ini merupakan contoh Flowchart sederhana dari proses pembayaran E-Toll :

Dari Flowchart di atas dapt kita pahami bahwa proses transaki menggunakan E-Toll adalah sebagai berikut :
1. Pada gardu keluar tol,tempelkan kartu e-Toll pada mesin pembaca (card reader) .
2. Kemudian mesin akan melakukan mengecek apakah saldo cukup untuk melakukan transaksi pembayaran. Jika saldo tidak memenuhi maka transaksi tidak bisa dilanjutkan selain kita mengisi ulang saldo e-toll yang kita miliki.
3. Jika saldo mencukupi akan muncul display pada mesin pembaca berisi informasi kartu e-toll.
4. Selanjutnya akan tercetak struk hasil transaksi pembayaran dan gerbang tol pun akan terbuka.

Nah bisa kita simpulkan bahwa banyak sekali keuntungan-keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan adanya e-toll card ini. Baik dari sisi masyarakat maupun pemerintah merasakan manfaatnya. Bagi pengguna tol memberikan rasa aman dan nyaman karena jumlah uang yang dibayarkan lebih akurat, tidak perlu penghitungan uang kembali, uang receh jatuh dan sebagainya. Bagi pemerintah ini sangat bisa menekan biaya operasional karena proses dilakukan dengan mesin, terhindar dari kesalahan penerimaan dan pengembalian, uang palsu dan bahaya dari memegang uang tunai dengan jumlah banyak yang bisa menimbulkan tindakan kriminalitas.

Sumber : https://sis.binus.ac.id/2014/04/12/radio-frequency-identification-rfid/
               http://alifmughofir.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
              https://abisabrina.wordpress.com/2014/01/18/prinsip-kerja-rfid/
              https://economy.okezone.com/read/2017/09/15/320/1776872/manfaat-bayar-tol-pakai-kartu-receh-tak-tercecer-hingga-terhindar-dari-uang-palsu

Flowchart Pembayaran E Toll dengan E-Money Mandiri


E-Money Mandiri
by:Jamaludin

Electronic Money atau E-Money adalah suatu alat pembayaran elektronik prabayar dimana nilai uang tertentu melekat padanya yang dapat diisi ulang dan dapat digunakan untuk membiayai berbagai transaksi pada merchant yang tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, E-Money merupakan jenis dari Stored-Value Cards (SVC) yang sifatnya lebih luas dari SVC konvensional yang kita kenal selama ini, misalnya kartu telepon, e-toll card, blitzmegaplex card, dan sebagainya. E-Money merupakan salah satu alternatif pembayaran yang bentuknya bisa bermacam-macam. Selama ini E-Money yang berkembang di masyarakat masih dalam bentuk microprocessor chip yang ditanamkan dalam sebuah kartu. Kartu E-Money berukuransama dengan kartu kredit/debit namun sedikit lebih tebal akibat adanya chip tadi.
E-Money hadir sebagai alternatif alat pembayaran nontunai khususnya untuk pembayaran-pembayaran mikro sampai dengan ritel. E-Money sendiri bertujuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan segala macam transaksi ekonomi di kehidupannya terutama untuk transaksi-transaksi berskala mikro (micro payments). Bahkan saat ini beberapa produk E-Money yang dikembangkan oleh issuer tertentu telah diintegrasikan dengan banyak penyedia layanan, termasuk sarana transportasi umum seperti Transjakarta Busway, Commuter Line, dan jalan tol. Bisa dibayangkan hanya dengan satu kartu, kita dapat mengakses berbagai bentuk layanan umum, tempat makan, department storesupermarket, dan tempat-tempat perbelanjaan lainnya. Hal ini tentu perkembangan yang baik dari sisi e-commerce sekaligus menciptakan less cash society di Indonesia.

FLOWCHART DARI E-MONEY MANDIRI





























Narasi dari flowchart E-Money Mandiri

Dari menu start, maka akan muncul pilihan untuk melakukan pembayaran. Jika pilihannya ‘Y’ maka kartu akan melalukan transaksi pembayaran. Tahap selanjutnya menuju proses akses kartu. Dari akses kartu, lanjut ke proses memasukkan detail transaksi pembelian yaitu berupa harga atau jumlah pembelian dengan nominal. Setelah proses input nominal harga transaksi, selanjutnya verifikasi data atau verifikasi saldo yang tersedia dalam kartu. Jika saldo dalam kartu masih tersedia atau masih mencukupi untuk melakukan transaksi, maka akan lanjut ke proses laporan kliring. Didalam proses laporan kliring ini, kartu akan menghasilkan laporan transaksi sebagai validasi pembayaran. Selanjutnya menerima laporan transaksinya dan proses transaksi selesai. Namun, jika saldo tidak mencukupi untuk melakukan transaksi, maka  kartu akan menolak transaksi dan keluar/selesai.
Kemabali lagi pada menu start. Jika pilihan bukan untuk melakukan transaksi pembayaran, maka akan menuju akses kartu ATM Mandiri untuk melakukan pengisian saldo. Pada menu akses kartu melalui ATM Mandiri, masukkan kartu mandiri debit seperti biasa. Selanjutnya pilih E-Money pada pilihan menu uang electic. Input jumlah saldo dengan batas maximal Rp 1.000.000. Tempelkan kartu Mandiri E-Money padareader bertanda. Jika proses pengsisian saldo berhasil, maka selanjutnya adalah proses cetak struk pengsisian saldo dan proses pengisian saldo telah selesai. Jika proses pengisisan saldo gagal maka akan menuju end/selesai dan memulai lagi dari awal. 

Sumber:
http://www.bankmandiri.co.id/article/eMoneyInfo.aspx
http://www.academia.edu/7381682/Kajian_atas_Sistem_Informasi_E-Money_Mandiri



Flowchart Pembayaran E-Toll berbasis RFID


METODE PENELITIAN
by : Fahmi Rohendi


1. Analisis Sistem

Sistem transaksi pembayaran retribusi tol di Indonesia saat ini masih menggunakan metode manual baik menggunakan uang tunai maupun berlangganan kartu pra-bayar e-toll. Hal tersebut sangat menghambat kelancaran lalu lintas kendaraan di ruas gerbang tol karena banyak pengguna jalan yang tidak membayar dengan uang pas sehingga waktu transaksi pembayaran retribusi tol menjadi lebih lama. Sementara itu, sistem pembayaran secara elektronik yang telah diadopsi di Indonesia, yaitu e-toll belum efektif dan nyaman karena pelanggan masih harus membuka kaca kendaraan dan masih harus menunggu portal terbuka baik di gerbang masuk maupun keluar. Dibutuhkan sebuah sistem full automatic yang dapat mengurangi waktu transaksi pembayaran di gerbang tol. Sistem full automatic yang dimaksud adalah sistem di mana pengguna jalan tol tidak harus melakukan usaha atau kegiatan untuk melakukan transaksi pembayaran. Teknologi yang tepat guna untuk diimplementasikan pada sistem full automatic di gerbang tol adalah teknologi RFID, yaitu teknologi yang dapat melakukan identifikasi benda dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang dapat mengirim dan menerima data dalam jarak yang cukup jauh sehingga sangat cocok untuk diimplementasikan pada sistem ini karena dapat menjangkau kendaraan yang melalui suatu gerbang tol.

2. Perancangan Sistem

Pada sistem transaksi pembayaran retribusi jalan tol berbasis RFID, perancangan sistem dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu identifikasi kendaraan, pengolahan dan penyimpanan data, dan mekanisme portal otomatis (aktuator) pada gerbang masuk. Identifikasi kendaraan menggunakan RFID yang terdiri dari reader RFID dan tag RFID. Pengolahan dan penyimpanan data menggunakan program antarmuka Delphi 7 dan sistem database Microsoft Access. Mekanisme portal otomatis menggunakan sensor PIR, motor mikro servo dan modul mikrokontroler, Arduino Uno R3. Sistem ini diimplementasikan pada dua buah sistem pembayaran retribusi jalan tol yang diadopsi di Indonesia, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terutup adalah sistem pengumpulan tol yang kepada penggunanya diwajibkan mengambil tanda masuk pada gerbang masuk dan membayar tol pada gerbang keluar. Sistem terbuka adalah sistem pengumpulan tol yang kepada penggunanya diwajibkan membayar tol saat melewati gerbang masuk atau gerbang keluar (PP no. 15 tahun 2005, pasal 39, ayat 2-3). Pemasangan portal gerbang tol berfungsi sebagai filter untuk membedakan antara pelanggan sistem dengan yang bukan pelanggan sistem. Pada sistem tol terbuka, portal gerbang tol hanya dipasang pada pintu masuk atau pintu keluar saja, sesuai dengan tempat transaksi konvensional dilakukan. Pada sistem tol tertutup, portal gerbang tol hanya dipasang pada pintu keluar saja. Portal gerbang tol tidak dipasang pada pintu masuk agar pelanggan tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi layaknya transaksi konvensional yang harus mengambil tiket masuk pada gerbang masuk sistem tol tertutup

Purwarupa Sistem Pembayaran Retribusi Jalan Tol Berbasis Teknologi (Vicky Primandani)
Gambar 1 Flowchart Transaksi

Selain sistem antar muka, juga dirancang sistem aktuator yang terdiri dari mikro servo, sensor PIR, dan modul mikrokontroler Arduino Uno R3. Flowchart sistem aktuator dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Flowchart program keluaran gerbang tol


Perancangan sistem dilanjutkan dengan perancangan database. Terdapat lima buah tabel yang memiliki relasi satu sama lain seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Relasi table database


Sumber :  
https://www.researchgate.net/profile/Imam_Santoso2/publication/267845363_Simulasi_Gerbang_Tol_Menggunakan_RFID_Radio_Frequency_Identification/links/54b7baa40cf2bd04be33c284/Simulasi-Gerbang-Tol-Menggunakan-RFID-Radio-Frequency-Identification.pdf



Teknologi RFID pada e-Toll card

Pembayaran e-Toll Mudahkah?? Begini Diagram Alir nya.. Oleh : Noni Anggraeni Dewasa ini perkembangan teknologi semakin melaju pesat. Ha...

STMIK KHARISMA Karawang

STMIK KHARISMA Karawang