METODE PENELITIAN
by : Fahmi Rohendi
1. Analisis Sistem
Sistem transaksi pembayaran retribusi tol di Indonesia
saat ini masih menggunakan metode manual baik menggunakan uang tunai maupun
berlangganan kartu pra-bayar e-toll. Hal tersebut sangat menghambat kelancaran
lalu lintas kendaraan di ruas gerbang tol karena banyak pengguna jalan yang
tidak membayar dengan uang pas sehingga waktu transaksi pembayaran retribusi
tol menjadi lebih lama. Sementara itu, sistem pembayaran secara elektronik yang
telah diadopsi di Indonesia, yaitu e-toll belum efektif dan nyaman karena
pelanggan masih harus membuka kaca kendaraan dan masih harus menunggu portal
terbuka baik di gerbang masuk maupun keluar. Dibutuhkan sebuah sistem full
automatic yang dapat mengurangi waktu transaksi pembayaran di gerbang
tol. Sistem full automatic yang dimaksud adalah sistem di mana
pengguna jalan tol tidak harus melakukan usaha atau kegiatan untuk melakukan
transaksi pembayaran. Teknologi yang tepat guna untuk diimplementasikan pada
sistem full automatic di gerbang tol adalah teknologi RFID,
yaitu teknologi yang dapat melakukan identifikasi benda dengan memanfaatkan
gelombang elektromagnetik yang dapat mengirim dan menerima data dalam jarak
yang cukup jauh sehingga sangat cocok untuk diimplementasikan pada sistem ini
karena dapat menjangkau kendaraan yang melalui suatu gerbang tol.
2. Perancangan Sistem
Pada sistem transaksi pembayaran retribusi jalan tol
berbasis RFID, perancangan sistem dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
identifikasi kendaraan, pengolahan dan penyimpanan data, dan mekanisme portal
otomatis (aktuator) pada gerbang masuk. Identifikasi kendaraan menggunakan RFID
yang terdiri dari reader RFID dan tag RFID.
Pengolahan dan penyimpanan data menggunakan program antarmuka Delphi 7 dan
sistem database Microsoft Access. Mekanisme portal otomatis
menggunakan sensor PIR, motor mikro servo dan modul mikrokontroler, Arduino Uno
R3. Sistem ini diimplementasikan pada dua buah sistem pembayaran retribusi
jalan tol yang diadopsi di Indonesia, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terutup adalah sistem pengumpulan tol yang kepada penggunanya diwajibkan
mengambil tanda masuk pada gerbang masuk dan membayar tol pada gerbang keluar.
Sistem terbuka adalah sistem pengumpulan tol yang kepada penggunanya diwajibkan
membayar tol saat melewati gerbang masuk atau gerbang keluar (PP no. 15 tahun
2005, pasal 39, ayat 2-3). Pemasangan portal gerbang tol berfungsi sebagai
filter untuk membedakan antara pelanggan sistem dengan yang bukan pelanggan
sistem. Pada sistem tol terbuka, portal gerbang tol hanya dipasang pada pintu
masuk atau pintu keluar saja, sesuai dengan tempat transaksi konvensional
dilakukan. Pada sistem tol tertutup, portal gerbang tol hanya dipasang pada
pintu keluar saja. Portal gerbang tol tidak dipasang pada pintu masuk agar
pelanggan tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi layaknya transaksi
konvensional yang harus mengambil tiket masuk pada gerbang masuk sistem tol
tertutup
Gambar 1 Flowchart Transaksi
Selain sistem antar muka, juga dirancang sistem aktuator yang
terdiri dari mikro servo, sensor PIR, dan modul mikrokontroler Arduino Uno R3. Flowchart sistem
aktuator dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Flowchart program
keluaran gerbang tol
Perancangan sistem dilanjutkan dengan perancangan database.
Terdapat lima buah tabel yang memiliki relasi satu sama lain seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Relasi table database
Sumber
:
https://www.researchgate.net/profile/Imam_Santoso2/publication/267845363_Simulasi_Gerbang_Tol_Menggunakan_RFID_Radio_Frequency_Identification/links/54b7baa40cf2bd04be33c284/Simulasi-Gerbang-Tol-Menggunakan-RFID-Radio-Frequency-Identification.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar